Jumat, 28 Oktober 2011

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Universitas: 1. Nama Universitas : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) 2. Identitas Universitas : Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang 3. Fakultas : Tarbiyah 4. Jurusan/semester : Kependidikan Islam/ 2 (dua) 5. Alokasi waktu : 90 menit (1x pertemuan) 6. Mata kuliah : Filsafat Ilmu 7. Jumlah sks : 2 sks B. Standar Kompetensi : Menjelaskan definisi, fungsi,dan tujuan filsafat ilmu C. Kompetensi Dasar : Memahami definisi, fungsi, dan tujuan filsafat ilmu D. Indikator : 1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi Filsafat Ilmu 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi Filsafat Ilmu 3. Mahasiswamampu menjelaskan tujuan Filsafat Ilmu E. Materi : 1. Definisi filsafat ilmu 2. Fungsi dan tujuan filsafat ilmu F. Metode : 1. Ceramah 2. Tanya jawab G. Langkah-langkah Pembelajaran: 1. Kegiatan awal a. mengucap salam b. absensi kehadiran siswa 2. kegiatan inti a. Dosen menjelaskan definisi filsafat ilmu b. Dosen menjelaskan hakikat dan tujuan filsafat ilmu 3. kegiatan akhir a. Mahasiswa dan dosen melakukan refleksi b. Dosen mengingatkan mahasiswa agar selalu mempelajari filsafat ilmu H. Media/Sumber Pembelajaran : 1. Buku Paranoma Filsafat Ilmu karangan Setiawan Yufiarti 2. Susunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran rancangan Amilda, MA. I. Penilaian: 1. Tehnik : Tes tertulis 2. Bentuk : a. Soal pilihan ganda b. Soal esay DEFINISI, FUNGSI, DAN TUJUAN FILSAFAT ILMU Filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan. Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran. S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. Dalam tujuannya yang tunggal (yaitu kebenaran) itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain. Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya. Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. Radhakrishnan dalam bukunya, History of Philosophy, menyebutkan: Tugasfilsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan 'nation', ras, dan keyakinan Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang usang, yang sempit dan yang dogmatis. Urusan (concerns) utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan Tuhan. Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka H. De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam hidup sehari-sehari. Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisik (hakikat keaslian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar